Informasi singkat terkait perjalanan ini, Series 1, adalah sebagai berikut:
- Tim Pelaksana: 3 orang (Dina, Dino, dan Lidia)
- Waktu Pelaksanaan: 30 Desember 2014 s.d 5 Januari 2015
- Tujuan/Lokasi: Malang dan Batu
- Total Pengeluaran: rata-rata 1 juta per orang, sudah termasuk tiket kereta api pulang balik. Akomodasi tidak termasuk karena kami menginap di rumah saudara. Hahaha.
Persiapan dan Perjalanan ke Stasiun Malang
Berhubung kami niatnya pelit dengan biaya transportasi dan akomodasi tapi hepi-hepi dengan wisata kuliner, maka kami putuskan secara musyawarah mufakat yang dipaksakan untuk naik kereta ekonomi dari daerah asal masing-masing. Saya dari Stasiun Pasar Senen pada tanggal 30 Desember 2014, pukul 17:20 WIB dan adik-adik saya dari Stasiun Tugu pada tanggal 31 Desember 2014, pukul 03:00 WIB.
Titik pertemuan kami putuskan di Stasiun Malang, saya datang 1 jam lebih cepat dari Tim Yogyakarta, sekitar pukul 10:00 WIB di tanggal 31 Desember 2014, sedangkan Tim Yogyakarta sampai di Malang pukul 11:00 WIB. Kegiatan tunggu menunggu tidak terlalu lama, saya habiskan waktu dengan searching lokasi yang akan dituju di kota Malang pada siang itu, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Batu.
Ya, cerdas bukan, searchingnya pada hari H. Berhubung saya lah yang mengajak adik-adik saya ke Malang dan berhubung saya yang paling tua dan berhubung mereka juga belum pernah melakukan backpackeran kayak saya, maka saya tetiba menjadi kakak yang baik dan bertanggungjawab untuk membahagiakan adik-adik saya selama backpackeran ini, buahhahaha. Yaah, rasa tanggungjawab ini lebih karena situasi bukan karena hobi, pemirsa!!
Malang - Day 1
Setelah pertemuan dan semua tim lengkap, kami langsung menuju ke tempat yang dirasa perlu untuk dikunjungi pada hari itu. Berhubung lagi, adik saya ayuk-ayuk aja untuk diajak kemana aja jadilah kami ke beberapa tempat pada hari pertama. Tentunya dengan menggunakan petunjuk Google Map dan koneksi internet (thanks to technology), kami melenggang bak orang yang paham jalan, padahal mata saya selalu menuju smartphone. Empat
1. Tugu Malang
Stasiun Malang berada pada posisi strategis di Kota Malang ini, hanya membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit dengan berjalan santai untuk sampai ke Tugu Malang. Area dari Tugu Malang ini lebih besar daripada Tugu Yogyakarta dan dikelilingi dengan taman-taman dan juga kolam yang ditumbuhi tanaman eceng gondok.
(Tugu Tani, Si Petualang Courtesy)
Kami tidak terlalu lama berada di lokasi ini berhubung kami hanya berniat singgah saja dan tentunya berfoto terlebih dahulu. Memang sedang tidak ada apa-apa di sana selain eceng gondok atau beberapa pekerja yang sedang mempersiapkan pentas di Gedung Balai Kota dalam rangka menyambut Tahun Baru 2015 atau para pejalan kaki yang mengambil gambar di sana seperti yang kami lakukan.
2. Toko Ice Cream Oen
Melalui referensi dan baca informasi daerah setempat, maka salah satu lokasi yang wajib dikunjungi kalau ke Malang adalah ke Toko Es Krim yang tersohor di Malang, yaitu Toko Oen. Memakan waktu sekitar 15 menit dari Tugu Malang, kami akhirnya sampai juga di Toko Oen.
(Toko Oen, Si Petualang Courtesy)
Kesan yang saya tangkap saat sampai di sana adalah tokonya adalah bangunan lama gaya-gaya kolonial dan pengunjungnya membludak. Sistem waiting list nya di toko ini tidak berjalan baik alias menggunakan hukum rimba. Siapa cepat dia dapat. Saya tidak mengarang indah karena informasi ini saya sarikan berdasarkan percakapan singkat saya dengan pelayannya. Lebih kurang setengah jam kami menunggu untuk mendapatkan tempat duduk dan itu pun sistem gerilya. Asal ada yang berdiri saya berlari kesana, namun lebih sering diberi harapan palsu sama mereka karena ternyata mereka hanya mau ke toilet atau hanya mau ke pelayan, lalu duduk kembali dan berbincang-bincang. Sigh.
(Es Krim, Toko Oen, Si Petualang Courtesy)
Kisaran harga es krim antara 15.000 s.d 45.000 rupiah (perhitungannya tergantung jumlah cup es krim nya. 1 cup diharga 15.000 rupiah). Waktu yang dibutuhkan antara pemesanan sampai pesanan datang sekitar 15 menit, jadi total menanti di toko ini adalah 1 jam-an. Karena kami lapar belum makan siang dan meniatkan untuk makan siang di tempat lain, kami menyelesaikan es krim ini tak kurang dari 10 menit. Buahaha, hanya 1/6 kali dari waktu mengantri. Kami berada di sana dari pukul 12:00 WIB s.d 13:30 WIB
3. Alun-Alun Kota Malang
Tujuan utama kami bukanlah Alun-Alun Kota Malang, tetapi lebih pada patokan untuk menuju masjid menunaikan sholat dzuhur, sekitar 8 menit-an dari Toko Oen. Suasana Alun-Alun sangat rimbun dengan pepohonan. Namun pada beberapa lokasi, Alun Alun terlalu dipenuhi pengunjung dan pedagang. Maklum, saya tidak terlalu hobi berdesak-desakan kalau jalan-jalan, huahahaha. Karena memang tidak terlalu berniat ke sana, karena tidak khas-khas banget, jadi kami tidak terlalu memperhatikan kondisi lokasi selain jalan yang ditempuh menuju masjid.
(Alun Alun Kota Malang, Si Petualang Courtesy)
4. Masjid Agung Jami'
Lokasi dari Masjid ini adalah di bagian barat dari Alun-Alun Kota Malang. Hanya dibatasi jalan Merdeka Barat. Kondisi jalan sangat padat. Masjid cukup dipenuhi pengunjung, di bagian luarnya tapi. Kami beristirahat sejenak di sana, sekitar 10 menit selepas sholat, sebelum mencari makan siang berdasarkan rekomendasi blog yang saya baca dan tidak tahu lokasi pastinya selain bergantung pada Google Map dan mulut untuk bertanya. Kami berada di masjid dari pukul 13:45 WIB s.d 14:00 WIB.
(Masjid Agung Jami', Si Petualang Courtesy)
Perjalanan menuju ke Baegopa adalah perjalanan kedua terlama dengan kaki pada hari pertama ini. Memakan waktu 45 menit. Informasi mengenai tempat makan ini saya dapat melalui hasil browsing murni. Waktu kami sampai ke TKP, kami langsung mendapatkan tempat duduk, yang satu-satunya kosong di ruangan.
(Baegopa, Si Petualang Courtesy)
Ukuran bangunannya cukup besar, dapat menampung 20 - 30 orang pengunjung. Makanan yang ditawarkan sebenarnya bukanlah makanan khas dari kota Malang tetapi jenis makanan modern dan beberapa sajian dikombinasikan dengan tepung. Menu andalan mereka adalah Kukuruyuk. Berdasarkan hasil browsing disebutkan bahwa seorang perempuan tidak mampu menghabiskan Kukuruyuk karena besarnya porsi, tetapi kok saya habis ya? buahahha.Untuk kecepatan pelayanannya patut saya acungi jempol. Saya beri nilai 8 dari 10. Untuk keramahan pelayanannya, saya beri nilai 4 dari 5. Untuk lokasinya dari Stasiun Malang, saya beri nilai 3 dari 10. Jauuuuh soalnya, kalau jalan kaki. Buakakkak, plus tidak ada angkutan umum karena posisinya yang berada di komplek perumahan. Untuk makanannya, saya beri nilai 7 dari 10. Untuk minumannya, standar. Untuk harganya, makanan berkisar antara 35.000 - 45.000 rupiah, sedangkan minuman berkisar antara 6.000 - 15.000 rupiah.
Dari menu yang disajikan, bagi saya menu yang paling enak adalah Chicken Dako atau Ayam Dako, saya lupa namanya. Mengapa? Karena sensasi pedasnya, paaaassss di mulut. Cocok bagi lidah Sumatera seperti kami-kami ini yang pecinta pedas. Berhubung yang mesan menu ini adalah Lidia, jadilah saya dan Dino sibuk membajak piringnya. Hakhakhak, enaknya kalau jalan sama saudara, ya ini. Sikaaat!! Bareng-bareng. Air siapa aja yang nganggur, langsung dilibas.
6. Terminal Landungsari
Tujuan terakhir di Malang pada hari pertama ini dan paling fantastis adalah Terminal Landungsari karena seperti yang saya bilang tadi, Baegopa itu berada di perumahan. Hasilnya, saya dan adik-adik berjalan dengan bantuan GPS sekitar setengah jam sambil kehujanan (heroik sekali bukan) diiringi dengan menanyakan angkutan umum menuju ke sana di setiap tukang gorengan, tukang nasi uduk, tukang tahu pedas, dan tukang-tukang yang kami yakini memahami medan. Tetapi sering juga mendapatkan informasi yang salah atau bahkan mereka tidak tahu tujuan yang kami maksud. Hayyaaah.
Akhirnya setelah tersesat 10 menit, berteduh 15 menit, jalan ke titik awal 10 menit, kami bertemu dengan angkot biru yang bertuliskan GDL. Bodo amat apa kepanjangan GD, yang jelas L merupakan singkatan Landungsari. Asiiiiiik.
Perjalanan ke Landungsari sendiri memakan waktu 20 menit. Biasalah, tipikal angkot, trayeknya muter-muter. Pas nyampe, kita langsung pede abis mau naik ke Bis Puspa Indah jurusan Malang - Kediri. Eeeh, ternyata distop sama kernet. Warning buat pejalan jurusan Batu. Kalau kalian naik Bis ini, maka kalian akan berada pada prioritas terakhir untuk naik ke bis. Penumpang jurusan Kediri adalah yang diutamakan. Jadi, kalian akan mengisi ruang-ruang kosong di bis, dan akan sulit mendapat tempat duduk. Harga transportasinya sekitar 4.000 rupiah. Mirip-mirip Kopaja lah kondisi bisnya.
Sampai di Batu
Sampai di Batu sekitar pukul 16:00 WIB. Sedikit deg-degan karena ternyata si Kakak di Batu sudah menyiapkan makan siang untuk kami, daaan kami malah cari makan siang di tempat lain. Buahahhaha.
Malang Day-1, Finish
No comments:
Post a Comment