Bukannya nyumpahin hari saya yang belum berakhir, tapi perasaan nyesek dan ngancurin ritme pernapasan ini mengganggu. Bagaikan ada sebuah lubang besar yang tiba-tiba menyempit, membuat saya bernapas dengan susah. Perasaan ini sudah lama tak muncul. Perasaan ini seperti indikator alami saya bahwa ada sesuatu yang tidak beres, ada sesuatu yang tidak berjalan lancar, dan yah memang saya tidak puas dengan apa yang telah terjadi hingga saat ini, di hari ini. Saya tidak puas dengan diri saya.
Kata mama, kalau saya sakit hati, hati saya memang benar-benar sakit. Tapi bagaimana kalau saya merasa tidak beres dan tidak nyaman dengan suatu keadaan dan menimbulkan bahwa saya menjadi sulit bernapas. Apakah itu benar, bahwa saluran pernapasan saya memang sedang menyempit? Luar biasa memang keadaan mental ini.
Ngomong-ngomong ini adalah hari Kamis. Kamis yang harusnya berkah, malah sering menjadi hari yang menguji bagi diri saya. Dan sekarang hari Kamis, saya langsung menghubungkan perasaan tidak menyenangkan ini dengan hari dan mencoba menyendiri di ruang meeting kecil di kantor saya.
(Source: Siadventure Courtesy - Bilik Menyendiri)
Tenangkan saya Tuhan.
Ya, ini Kamis.
Ya, itu bukan sesuatu yang berarti.
Ya, ini hanya salah satu hari dalam seminggu
Ya, saya tidak apa-apa
Ya, semua baik-baik saja
Ketakutan-ketakutan itu muncul atas nama permainan logika
(DY - 26 June 2014)
No comments:
Post a Comment