Monday, November 24, 2014

Pagar-Pagaran


(Source: here)

Kerjaan sudah beres, jadinya saya curi mencuri waktu buka blog. Hehehe, hey hey kaleem. Kan saya sudah mendahulukan kewajiban sebelum hak untuk bersenang-senang. Anggap saja sekarang lagi istirahat makan siang, belum makan soalnya, haha.

Berbicara tentang makan siang, saya belum bisa makan siang. Kenapaa? Karena saya lagi ikut-ikutan anak muda zaman sekarang, memakai pagar di gigi. Sekarang saya menjadi sangat kagum dengan teman-teman yang sudah memakai pagar ini dari kapan tahun. Oh Em Ji, saya bingung mau ngunyah makanan di bagian mana di dalam mulut, kebentok pagar kemana-mana, dan itu sakit jendral!! Mampus!!

Keputusan ini sudah saya wacanakan setahun yang lalu dan Alhamdulillah terwujud. Berbekal kebulatan tekad karena sama sekali nggak punya target hidup yang jelas, beda banget dengan sahabat saya yang punya target, akhirnya saya putuskan untuk memulai suatu impian saya dan dapat saya kontrol, yaitu memagar gigi. Proses dari wacana serius sampai terealisasi hanya memakan waktu 1 minggu saja. Cepat bukan?

Jujur saja, saya tidak punya masalah gigi yang serius. Bahkan kata dokter, saya tidak punya masalah kesehatan pada gigi. Yes, yes. Jadinya, waktu ingin merapatkan barisan gigi, saya cukup deg-degan bloon. Karena saya grogi bakal diapakan. Setelah mengalami, ternyata saya selamat sampai tujuan.

Saat Pemasangan Kawat
Hal pertama yang dilakukan bu Dokter asik adalah membersihkan gigi saya sebelum dipasang semacam lem khusus untuk tempat menopangnya braket. Proses pemasangan memakan waktu 2 jam. Mulut saya disumpal pake kapas supaya air liurnya nggak mengganggu proses pemasangan. Dengan posisi tersebut, saya sibuk memperhatikan apa saja yang dilakukan bu Dokter asik.

Saya bersyukur bahwa saya bukan dokter gigi atau dokter lain (dulu waktu saya masih anak bocah yang lucu dan imut, kalau ditanya mau jadi apa, selalu bilang mau jadi dokter. Maaf ya, saya hanyalah anak kebanyakan. Nggak variatif, buahhaha). Tidak terbayang sama sekali saya harus sabar melakukan pekerjaan mengutak-atik organ tubuh manusia dengan sabar. Bukan berarti, dengan pekerjaan saya saat ini tidak butuh ketelitian. Tetapi, ya, you knowlah, ini orang lho. 

Saya sibuk menghayal kalau saya jadi si Dokter ini, saya bakal nempelin si braket suka-suka saya. Yaah, miring dikit nggak papalah. Anggap aja seni. Buakakkak.

Setelah Pemasangan Kawat
Sebelum menggunakan kawat ini dan memberanikan diri mengambil keputusan, saya sering membaca artikel dan juga blog orang yang menceritakan pengalaman mereka memasang kawat. Mereka bilang, sakitnya itu sakiiit bangeeet. Mulut terasa luar biasa sakit karena ditarik-tarik. Jadilah saya mempersiapkan mental luar biasa untuk mengantisipasi momen ini.
Setelah dipasang, saya bengong. Kok nggak sakit ya? Saya tanya bu Dokter, "Dokter, kok gigi saya nggak berasa apa-apa? Kok kalau saya baca, katanya sakit banget?"
Dokternya bilang, "Biasanya, malam baru terasa. Mungkin juga karena kamu pakai jenis braket yang bagus"
Saya manggut-manggut lucu, setuju. Iya kali ya, mungkin karena saya makai yang bagus. Tapi kok nggak berasa ketarik-tarik ya? Masih sibuk diskusi dalam hati. Hingga malam menjelang, saya sama sekali nggak merasakan apa-apa. Apa ini normal? Kalau kata dokternya, itu normal kok. Oke, mudah-mudahan aja kayak gini ampe 2 tahun ke depan. 

Saat Makan
Saya kelaparan dan memutuskan membeli Nasi Goreng Favorit. Porsinya yang oke membuat saya semangat untuk makan. Daaan..
Oooh, mameeeen. Makannya susah banget. Saya nggak bisa ngunyaaah, kemana-mana kebentok pagar. Berharap untuk dapat mengunyah pada gigi geraham paling belakang, itupun pupus. Huhuhu, saya kembali teringat masa-masa ketika saya memakan pakai gigi biasa. Betapa cepat dan bersemangat. 10 menit adalah waktu terlama bagi saya untuk menandaskan satu porsi nasi goreng. Sementara kemarin malam, saya butuh waktu 1 jam untuk makan. Satu jam.

Akhirnya siang ini saya mesan bubur aja. Lebih realistis setelah kemarin kepedean. Dan hingga sekarang, saya hanya berani minum air. Huhuhu. Sakiit siih, tapi seru juga. Sakitnya itu lucu-lucu gimana gitu. Sekalian diet ajalah. Cara cepat buat ngurusin tubuh kayaknya. Buahahha. 

Selamat Datang Pagar Gigi. Rajin-rajin Jaga Kesehatan dan Kebersihan Gigi ya Naak. Jangan sampai niat ngerapiin malah kacau sama nggak bersih. Yaakks. no way.

Try to make some plans that you can not control as much as some plans that you can control.
It felt great when I could complete one of my target. Check
(DY, November 24, 2014)

1 comment:

Unknown said...

aihhh.. gaul banget kau lae sekarangg... ajak dong gue gaol bareng

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...