Friday, July 13, 2012

Saat Kerupuk menjadi Primadona

 (Tak ada Croissant, Kerupuk pun jadi)

Serpihannya bertebaran dimana-mana. Di meja, di lantai, di karpet. Bunyi kriuk kriuk tak karuan pun sering terdengar akhir-akhir ini. Dan saya, ketawa dulu, merupakan salah satu penyumbang suara terbanyak. 

Strukturnya (kerupuk.red) yang gurih, rasanya yang pas sekali di lidah Indonesia raya tercinta, menjadikan makanan ringan ini sebagai primadona di kantor saya. Teman di kala makan nasi, makan gado-gado, bahkan teman saat tidak melaksanakan apa-apa. Bengong memandangi keadaan luar dari jendela, sambil tangan sibuk mengambil kerupuk yang tergeletak tak berdaya di kotaknya, mulut yang mengunyah dengan gegap gempita, atau lidah yang berkoordinasi dengan gigi, memposisikan pada tempat yang eat catching. wkwkwkkw.

Kalau dalam pekerjaan saya, saya mengenal proses ekpansi LNG Plant, kalau di kehidupan baru-baru ini, saya mengenal proses ekspansi box kerupuk. Dari dua jadi satu, hanya dalam hitungan satu minggu. Dan ternyata dua box itu masih kurang, pemirsa. Entah siapa yang berkontribusi nyata terhadap kotak yang tertindas itu.
Saya mau mengucapkan sepatah dua patah kata buat orang-orang yang berkontribusi (uhuk uhuk):
  1. Buat mas-mas penjual kerupuk yang setiap Selasa selalu datang dengan sambutan sorak sorai dari makhluk buas tak tahu diri ini. Mas sebaiknya kembali berpikir ulang, kalau dahulu berpikir kami adalah anak baik-baik, sekarang harus berpikir ulang lagi. Semua itu hanya tipu daya pada pertemuan pertama. Bwahahhaa.
  2. Buat Freny, mbak (baca: freny koma mbak).Thanks buat idenya. Yang kalau saya ngambil sekali dua tu kerupuk, pasti protes melulu. Habis itu minta diambilin, cuapee deeeh. Tapi tetap terimakasih banyak-banyak (ini dia maksa saya buat nulisin ucapan terimakasih di blog ini. Perlu dicatat, saya terpaksa nulis ini, karena diancam nggak bakal dikasih gaji. "Maaf Freny, mbak. Sedikit improvisasi, biar kesannya daku tersiksa).Kalau mbak nggak berinisiatif membeli ini, kita tak akan ada cemilan. Soalnya kantor lagi sepi, sepi makanan pengganjal lain. Ahahha. Yang ada, kopi melulu. Meski bervariasi, mulai dari kopi hitam, mocca, latte, moccachino, cappucino, ampe kopi luwak. Buseeet, disuruh begadang ama lembur mulu ni. Ckckckc, pesan tersirat (memandang curiga ke tumpukan kopi).
  3. Buat kotak kerupuk yang tertindas, tetaplah selalu terisi. Agar kami memiliki teman membunuh waktu. (Kotak yang tertindas)
  4. Buat anak-anak pelahap segala, ayooo selalu ceria. Mengunyak kerupuuk kita bisa!!! Hahahha.
Karena sekarang hari Jumat. Selamaaat week end buat semuanyaaa.



No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...