Hujan turun dengan deras tadi pagi
Hujan yang menjadi buah pikiran teman saya yang sedang bersemedi di kamar saya, mengenai bagaimana dia akan menuju tempat wawancaranya, menggunakan taksi kah? ojek kah? atau bajaj kah?
Lantas saya bilang, "Yah kalau saya urusan melamar pekerjaan, opsi taksi jadi pilihan. Biarlah mahal sedikit, asal sampai pada tujuan tanpa basah dan tidak terlambat."
Sebelumnya, dia juga meminta pendapat saya mengenai bagaimana dia akan memilih pekerjaan. As mentioned before, dia sedang tes pekerjaan dan dalam tahap Medical Check-Up. Kalau lah tahap itu hanya satu pekerjaan, mungkin ini tak jadi soal. Tapi dia tes medical check-up di tahap seleksi dua perusahaan yang dia daftari. Itulah yang membuatnya sedikit bingung. Bingung akan keputusan apa yang akan dia ambil. Coba saya jabarkan sedikit mengenai dua pekerjaan itu (kalau ini pendapat saya, setelah mengamati dan menganalisis pola pikir, mimik wajah, dan tingkah laku teman saya tadi malam):
- Perusahaan A. Dia dites hari ini di perusahaan A. Perusahaan minyak raksasa dan terkenal di Indonesia. Kalau dari keluarganya (kalau dia ngomong selalu bilang gini: "Kalau orang kampuangku, pastilah mereka nyuruh yang ini") tentulah mendukung yang ini, dilihat dari prestise dan gaji yang akan ditawarkan. Prospek ke depan bagus. Hasil tes akan dikeluarkan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan, dan menyebabkan ketidakpastian.
- Perusahaan B. Di tes besok. Salah satu perusahaan makanan yang tanpa sadar, kita sering memakan produknya. Sedikit tidak terkenal pada keluarganya, jadi kurang menjadi favorit. Jadwal tes esok dan langsung diketahui hasilnya. Kalau kedua belah pihak OK, Senin dia langsung bekerja.
Lantas apa yang menjadi masalah? Ya, ketidak pastian itulah. Pasti kalian langsung mengerti kan? Kalau dia jebol di Perusahaan B, dia bingung mau ambil atau enggak? Kalau diambil, gimana kalau Perusahaan A manggil juga. Kalau nggak diambil, gimana kalau Perusahaan A juga tidak jebol.
Yah, Sangat Bingung sekali. Kadang, jika kita tidak diberi pilihan, Bingung. Kalau kita dikasih pilihan, seringnya datang secara serempak, Bingung. Hahahha. Itulah serunya dunia ya, membuat kita melaju dalam ketidakpastian-ketidakpastian yang membuatnya semakin menarik untuk dicerna dan dihayati, serta ditarik hikmahnya.
Saat dia bercerita, dia bilang, "Din, kalau lu di posisi aku, gimana?"
Hmmm, berlagak berpikir dan merasa sedikit senior karena sudah bekerja dan baru saja konflik di kantor, membuat saya sedikit dewasa. Sedikitlah.. "Lu mau yang mana emang? Tanya hati lu, lu yang ngejalanin. Mana yang lu puas? Yang rasanya bikin lu bisa berkembang, yang bisa bikin karakter lu kebentuk. Kalau uang maaah, mengikuti performance kita aja sih, Hen.." (Hwahaha, saya sungguh dewasa menjawab pertanyaan, SANGAT-SANGAT)
Yaah, kalau ditanya lagi, saya akan main safe di sini. Kalau belum punya pengalaman, safe saja dulu, sambil terus mencari sesuatu yang cucok sama jiwa dan raga. B datang, saya ambil. Saya aman. Kalau A datang, saya tinggal milih ambil atau enggak. Dan itu menjadi lebih mudah kan? Itulah intinya, mengurangi ketidak pastian. Kadang kita dihadapkan pada pilihan yang sulit, dan kalau itu datang, maka mintalah sama Allah yang mengatur semua rezeki. Biar segala keputusan yang kita ambil tidak berakhir pada penyesalan, namun pada keikhlasan.
Reduksi
Jangka waktu hidup saya semakin singkat, jadi harus dimanfaatkan dengan tujuan yang benar.
Kalau dalam jangka waktu sekarang, saya dalam masa belajar.
Maka nanti saya lah seharusnya yang jadi pengajar buat siapa saja yang bisa saya ajarkan dan tentunya mau mendengar saya mengajar (wkwkkw, saya memang sedikit temperamental kalau mengajar. Sedikiiit. Sedikiiit yang membuat adik saya ngambek seharian).
Berhubung umur saya semakin pendek (semua juga begitu kan ya?)
Dan saya harus sangat menghargai
Setiap helaan napas yang saya keluarkan setiap hari
Setiap pergerakan langkah yang saya ayunkan
Setiap pikiran yang saya tuangkan
Setiap perasaan yang saya rasakan
Maka sekarang saya membutuhkan kepastian
Kepastian akan sesuatu yang saya rasa penting
Kepastian akan peluang
Kepastian yang harus dihasilkan dengan mereduksi ketidakpastian
Ketidakpastian yang mungkin saja bisa dikendalikan
Sejak kejadian kemaren, permasalahan di kantor, saya menyadari suatu hal
Disadarkan dari percakapan selintas yang diucapkan dengan tak sadar oleh atasan
Yang mau tak mau menjadi renungan saya akan sesuatu itu
Sesuatu yang sedikit menjadi masalah bagi saya di umur saya yang sekarang ini (ini tergantung masing-masing orang, dan bagi saya sudah seharusnya sedikit memikirkan. Ahh, lagi-lagi kata sedikit muncul)
Sesuatu yang berulang terjadi, terjadi karena ketidakpastian baik dari pihak saya maupun pihak lainnya
Sesuatu yang membuat saya teralihkan sejenak dan berusaha lagi membangun kepastian dari sisi-sisi lainnya
Sesuatu yang mungkin saja bisa saya kendalikan
Sebelum saya kehilangan tujuan
Sebelum semua terlambat dan berujung kepada kesia-siaan
Ya, saya harus memastikan dan mereduksi uncertainty itu
Segera!!!
Teruntuk buat yang baca:
Kalau memang tulisan ini kamu baca. Mungkin kamu mengerti..
Karena kamu juga suka kan merangkai kata?
Apa maksud saya tadi..
Jadi beri saja sedikit waktu untuk membicarakannya pada waktu yang tepat,
Sebelum masa berlalu dengan sia-sia..
Tak ada paksaan.
Ini semua kan pilihan
Saya sedang lelah tentang ketidakpastian
Itu saja ^^
Saya akan selalu berusaha dan tidak akan menyesal atas waktu yang telah terlewati.
Namun, yang harus saya yakinkan di sini bahwa jangan sampai diri saya menjadi masalah, mengganggu, dan membuat waktu yang dimiliki orang-orang terbuang saja sia-sia. Saya akan berusaha
(Pikiran yang tiba-tiba terbersit di dini hari)
No comments:
Post a Comment