Saturday, April 7, 2012

7th: Short Escape the Rainy Town (Bogor)

(Welcome to Taman Raya Bogor)

Bermula dari percakapan pendek di grup BBM, akhirnya tim backpackeran melangsungkan rencana untuk bertravel ria ke kota hujan, Bogor. Berhubung ini juga cukup lama dan acaranya mendadak dangdut, jadilah perjalanan ini hanya singkat saja bisa saya ceritakan berikut pengalaman saya.

1. Salah naik kereta
Ini pertama kalinya saya naik kereta Commuter. Dengan berbekal tanya sana tanya sini, jadilah saya membeli karcis di stasiun Gondangdia, seharga 7,000 rupiah. Naik ke bagian atas dan bengong. Sendirian. Disana orang pada asyik dengan dunianya. Jadilah saya mendekati seorang perempuan dan bertanya, "kalau nunggu kereta arah Bogor di sini kan ya mbak?" Dia mengangguk (ya eyalah. Secara jalurnya cuma satu.)


Dan kereta itu sampai. Orang pada teriak arah Bogor arah Bogor. Bergabunglah saya dengan mereka. Karena sama sekali tidak pernah naik, jadi saya sama sekali nggak ngerti bedanya. Cuma kok ni kereta radda aneh ya, ada sangkar ayam, sedikit dekil, dan saya tak dapat tempat duduk. Umumnya penumpangnya lelaki, tetapi memang sudah jarang orang bersifat gentleman, jadi ya perempuan mau berdiri kaki gempor sampai ke Bogor maaah, sebodoh amat lah ya sama mereka.

Berhubung saya nggak tahu lagi mau ngapain, mau ngajak orang bicara, sepertinya mereka pada sibuk urusan masing-masing, jadi mengautislah saya dengan memutar lagu dari bb. Tak berapa lama kemudian, saya merasa kereta berhenti disertai umpatan dari orang-orang. Waktu saya tanya ada apa (status masih belum sadar salah naik), mereka bilang keretanya rusak. Jadi penumpang di suruh turun.

Pas menunggu, saya mencoba memperjelas apa yang tidak jelas tadi dengan bertanya kepada ibu-ibu di sebelah saya. "Ibu, yang tadi itu kereta jenis apa ya?" "Ooooh, yang tadi ekonomi." Doeng, merasa bodoh. "Ooooh. Kalau yang Commuter itu kapan ya buk datangnya" "Katanya sebentar lagi"

Dan kereta datang. Penumpang ekonomi yang marah karena diturunkan, naik membabi buta ke Commuter. Jadi intinya saya naik sama mereka lagi ke Bogor, dengan kereta yang benar dan penumpang yang tetap sama. Dan tetap dengan kondisi sebelumya, berdiri. Wkwkwkw.

2. Makan Siang di Kedai Kita
Menuju pusat makanan. Memang anak-anak (kita ber-5 waktu itu) berniat untuk melaksanakan wisata kuliner. Berdasarkan saran dari seorang teman, tempat yang makanannya lumayan enak adalah Kedai Kita. Saya memesan sesuatu makanan yang saya lupa, yang jelas bisa dimakan. Rasanya lumayanlah. (Untuk urusan makanan saya memang nggak terlalu lebai. Apa aja lewat. Wkwkwk.). Harga makanan di sini standar. Untuk menu berkisar antara Rp. 10,000 s/d Rp. 80.000.
 (Kedai Kita - Outside)

(Kedai Kita - Inside)
3. Mengunyah Pie Apple
Perut sudah kembung dan teman saya, Lae Fitri, tetap kekeuh buat beli Pie Apple. Posisinya di seberang jalan saja. Saya tak terlalu suka apel, jadi sedikit enggan. Harga 1 porsi sekitar Rp. 45,000. Saya nggak ngerti rasanya, berhubung saya tidak suka pie apple, jadi kurang bijak kalau saya menilai. Yang jelas, teman saya juga pada kekenyangan, jadi kurang jelas itu responnya gimana. 
(Sebelum dipaksa mengunyah)
 (Sebelum makan masih senyum, sesudah makan....??)
4. Taman Raya Bogor
Cukup dengan tiket seharga Rp. 15.000, maka kami sudah bisa masuk. Menuju ke sana pake salah turun. Janjian ketemu di Gerbang 3, eeeh yang cowok-cowok turunnya di Gerbang 2 (kalau berani saya jitakin satu-satu. Sayangnya saya nggak berani..wkwkw). Hasilnya, kita jalan cukup jauh amat deh ni posisi pintu dan diakhiri dengan ngamuk-ngamuknya teman saya. Yaah, oneng juga tu anak-anak.
Di dalam sana, terbentang hamparan rumput yang hijau dan berbagai macam vegetasi. Berhubung kita datang bukan untuk belajar vegetasi, namun hanya sekedar jalan-jalan, jadilah pekerjaan kami lebih didominasi pemotretan. Dimana ada spot bagus, di situ ada kami. Begitulah. Biar gambar saja yang bercerita.







(Fotonya ada dimana-mana. Bahkan tangga pun jadi objek. Mohon maaf tidak ada foto yang murni pemandangan. Berhubung kita banci foto semua. Lantas kalau ada yang nanya kenapa pada banyak pohonnya. Sekali lagi saya ingatkan ini adalah Taman Raya Bogor. Jadi nggak aneh kalau saya berfoto sama bunga. Bwahahha)

5. Macaroni Panggang
Makanan terakhir yang kami hunting adalah Macaroni Panggang. Nah ini enak buat saya. Nggak manis. Hehehe. Rasanya ya begitu-begitu aja sih (ini saya kok nggak bisa basa basi ya. Hwhahah. Tidak cocok jadi sales). Cuma karena ada sambelnya saya jadi demen. 1 porsi harganya Rp. 90.000. Sangat banyak dan lumayan enek kalau kebanyakan.
(Macaroni Panggang - Outside)
 (Macaroni Panggang - Inside)

Segitu aja cerita saya.
Untuk transportasi dari jakarta ke spot tidaklah mahal.
Kalau ditotal saya menghabiskan uang sekitar: 7,000 + 3,000 (angkot dari stasiun ke Taman Kencana) + 3,000 (angkot dari Taman Kencana ke Taman Raya Bogor Gate 3) + 3,000 (angkot dari Taman Raya Bogor ke Taman Kencana) + 3,000 (angkot dari jalan antah berantah ke Stasiun) + 7,000 (Bogor - Jakarta) = Rp. 26,000 PP. 

Untuk urusan makanan, ya itu tergantung kebijaksanaan masing-masing. Ada banyak pilihan makanan di sana. Bervariasi harganya, tapi sepertinya sih standar lah yaa.

See You in the Next Destination.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...